Yusuf AS., merupakan salah seorang anak dari Nabi dan Rasul Ya’kub AS., adalah seorang hamba Allah yang telah ditunjuk oleh-Nya, diajarkan (diberi sebuah mukjizat) pada beliau cara bagaimana menginterpretasikan sebuah mimpi dan akhirnya terkenal sebagai pengendali perekonomian kerajaan.
Ekonom ini muncul setelah menikmati hari-hari panjang dalam sebuah hotel prodeo dikarenakan untuk menghindari fitnah karena ketampanan yang diberikan oleh Allah SWT yang pada akhirnya membuat syaitan meracuni fikiran seorang wanita, istri seorang raja mesir. Perempuan tersebut begitu tergila-gilanya pada Nabi Yusuf sehingga nekat berbuat asusila. Karena keinginan sang perempuan tidak kesampaian dia merencanakan suatu party dengan mengajak istri-istri pejabat kerajaan untuk mencari pembenaran apa yang telah dilakukannya adalah lumrah bagi wanita. Singkat cerita saat party sedang berjalan wanita-wanita yang dibekali dengan sebilah pisau yang tajam dan sebuah buah-buahan ditangan dibikin terkesima oleh ketampanan Nabi Yusuf yang dihadirkan tepat dikala semua wanita-wanita tersebut sibuk mengupas buah yang telah dipersiapkan sebelumnya, alhasil jari-jemari lentik tangan mereka yang tak pernah menyentuh pekerjaan apapun terluka dan berdarah darah.
Al Quran mencatat bahwa raja Mesir tersebut adalah wakil Allah SWT yang telah menyelamatkan Nabi Allah Yusuf AS. dari kecemburuan, iri, dan dengki saudara tiri beliau karena beliau dan saudara kandungnya Benyamin lebih dekat dan disayangi oleh ayah mereka.
Waktu-waktu menikmati liburan panjang di rutan beliau kedatangan tamu seorang pemuda, mereka telah saling mengenal, karena mereka sebelumnya sama-sama menikmati udara yang sama dalam rutan tersebut. Kedatangan pemuda tersebut membawa pesan dari Sang Raja agar Nabi Yusuf melakukan interpretasi terhadap mimpinya seperti diceritakan di awal tulisan ini.
Menurut beliau takwil mimpi sang raja (melihat 7 sapi gemuk dimangsa 7 sapi kurus-kurus; 7 tangkai gandum berbulir gemuk, padat berisi disertai ada 7 tangkai gandum kering kerontang)adalah sebagai berikut bahwa kerajaan akan mengalami 2 perioda iklim yaitu 7 tahun pertama iklim musim hujan dan 7 tahun berikutnya akan mengalami musim kemarau berkepanjangan.
Takwil mimpi yang diutarakan oleh Nabi Yusuf berbuah suatu amanah untuk mengelola perekonomian kerajaan Mesir. Beliau kemudian sangat terkenal pada zamannya sebagai peletak dasar-dasar kebijakan perekonomian untuk meningkatkan pembangunan kerajaan dibidang pertanian yaitu Gandum dan Anggur serta peternakan kambing dan onta.
Beliau menjalankan kebijakan ekonominya berlandaskan azas kerakyatan dimana penyediaan dan ketersediaan pangan bagi rakyat adalah merupakan suatu kewajiban. Disamping itu beliau juga menciptakan kemandirian bagi rakyatnya untuk mengkelola pertanian dan hasilnya.
Berikut merupakan langkah dan strategi untuk menciptakan ketahanan pangan disertai pelaksanaan dari kebijakan tersebut yang dilakukan secara konsisten (buka Al Quran, Yusuf; 12, 47-49).
Kebijakan 7 tahun ke-I:
* Mendorong masyarakat meningkatkan pengetahuannya tentang pertanian dan peternakan untuk menghasilkan produksi gandum dan buah anggur serta susu dan daging yang jauh lebih berkualitas.
* Mengajak rakyatnya untuk menabung atau mencadangkan hasil panen mereka dalam hal ini rakyat didorong untuk menyimpan hasil panennya dalam lumbung-lumbung gandum dimana bulir bulir gandum masih menyatu dengan tangkainya.
* Rakyat dianjurkan untuk melakukan penghematan, hanya sebagian kecil dari jumlah hasil panen gandum dan buah anggur yang boleh dikonsumsi.
* Hasil pertanian perlu diolah, sebagian dari buah anggur diperas kemudian produk olahannya dikemas untuk bisa dinikmati dalam jangka waktu panjang.
Kebijakan berikutnya adalah dengan nuansa berkeadilan sang ekonom dalam era paceklik dan banyaknya musibah menimpa kerajaan dan rakyatnya, membagikan cadangan devisa kerajaan buat rakyat yang mengalami gagal panen, terjerat hutang sehingga mereka mampu keluar dari belenggu kelaparan dan hutang.
Kebijakan 7 tahun ke-II:
* Menjaga stok ketersediaan pangan dan distribusi kebutuhan pangan serta susu dan daging selama 7 tahun kedepan sedemikian rupa sehingga rakyat miskin tidak terlantar dan kelaparan.
* Mendistribusikan cadangan pangan kerajaan kepada rakyat secara adil dimana bagi yang kurang mampu diberikan secara BLP (bantuan lansung pangan)berupa gandum secara periodik selama musim kemarau akibat rakyat miskin tidak mampu berproduksi karena mahalnya biaya produksi.
* Mencadangkan dan memproduksi bibit gandum untuk musim tanam berikutnya.
Kami (Rabb) limpahkan karunia kepada orang yang kami kehendaki dan kami tidak menyia-nyiakan pahala bagi mereka yang telah berbuat kebajikan (Yusuf, 12;56).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar