Jumat, 05 Februari 2010





Kufah dan Najaf, dua buah kota di Iraq. Kufah terletak 10 km di timur laut Najaf, 160 km di selatan Bagdad, diriwayatkan dulunya tempat nabi Nuh as., keluarga, dan kaumnya hidup sekaligus tempat mereka bermukim. Najaf dalam bahasa Arab artinya daerah tinggian atau gunung, jaraknya dari Bagdad sekitar 170 km, di kota ini terdapat Masjid Imam Ali juga kuburan beliau. Imam Ali adalah sepupu sekaligus menantu, suami dari anak nabi Muhammad SAW., Fatimah.

Fenomena geologi di Jazirah Arab cukup menarik untuk disajikan berkenaan dengan relasinya terhadap banjir dan erupsi yang terjadi saat nabi Nuh as. diberi perintah oleh Allah SWT. untuk manaiki kapal setelah membangunnya atas petunjuk malaikat Jibril as. Sebelum kita memasuki wilayah fenomena geologinya, ada baiknya kita menyimak dua hadist berikut ini:

Hadist pertama dari Rasulullah SAW.; sewaktu bumi memancarkan air, seorang ibu dengan anak yang digendongnya berlarian ke atas bukit menghindari kejaran air, sepertiga bukit sudah dinaikinya, air bah terus menyusulnya, dengan anak masih digendongan, bukit terus didakinya hingga dia berada di puncak bukit tersebut, tapi air bah tersebut masih naik sampai mencapai batas lehernya, dia berusaha dengan sekuat tenaga menyelamatkan anaknya, diangkat anaknya melampaui kepalanya namun air bah tersebut malah menggulung mereka berdua.

Hadist kedua dari Abu Abdillah ra., beliau meriwayatkan sabda Nabi SAW.: Najaf era nabi Nuh as. adalah sebuah gunung berapi, gunung ini menjadi tujuan anak Nuh as. yang bernama Kan’an untuk mencari perlindungan dari banjir besar sewaktu Allah SWT. mengabulkan doa hambanya yang sabar dan shaleh Nuh as. untuk membinasakan kaumnya yang setiap harinya menyembah patung dan lukisan-lukisan yang dibuat iblis untuk menghibur kaum yang ditinggal pergi oleh keluarganya yang beriman karena telah cukup ajalnya. Beberapa waktu berselang dari banjir bah, Najaf (tiada gunung lain dipermukaan bumi yang lebih besar darinya, kala itu, red.) meletus, Allah Azza wa Jalla menitahkan; Wahai gunung, apakah dia (Kan’an, red.) dapat mencari perlindunganmu dari siksa-Ku? Gunung tersebut menjadi murka, menghancurkan tubuh dan akarnya, potongannya sampai berjatuhan ke negeri Syam, debu halusnya bertebaran di permukaan bumi, dan sisanya menjadi lautan, kemudian laut tersebut dinamakan Najaf oleh penduduk sekitarnya.

Kisah yang diriwayatkan oleh Abu Abdillah ra. diatas bukan serta merta begitu saja datangnya, tetapi peristiwa tersebut sangat erat hubungannya dengan perilaku umat nabi Nuh as. yang secara singkat dapat kita baca dari rangkuman kehidupan beliau dalam menyampaikan risalah dari Allah SWT. untuk kemashlahatan umat beliau juga di kehidupan akhirat kelak, seperti tulisan dibawah ini:

Nuh as. bersama kaumnya selama 300 tahun, beliau menyampaikan dan mensyiarkan wahyu dari Allah SWT. untuk beriman dan menjalankan perintah-Nya yang lain seperti shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya tetapi kaumnya kafir dan menyembah berhala, sedikit dari mereka yang beriman kepada Allah, karena kekafiran dan kemunafikan kaumnya yang makin merajalela beliau mohon kepada Allah agar kaumnya dibinasakan saja, namun belasan ribu malaikat membujuknya agar beliau menangguhkan doa tersebut. Beliau memberi tangguh sampai 300 tahun kemudian.

300 tahun kemudian, kekafiran dan kefasikan kaumnya bukannya berkurang tetapi makin meningkat akhirnya beliau berniat kembali memohon agar kaumnya dibinasakan, kepada Rabbnya, dua belas ribu malaikat unjuk rasa kepada Nuh as., jangan engkau lakukan itu, tangguhkanlah doamu, nabi Nuh as. menyetujui dan membuat kesepakatan, dan ini kesepakatan-ku yang terakhir, kuberi tangguh 300 tahun lagi. Setelah itu kupastikan doa kupanjatkan kepada Allahu Rabbi untuk membinasakan mereka semua kecuali yang beriman kepada-Nya.

Tiga ratus tahun berlalu, dakwahnya tidak membuahkan hasil yang maksimal, kaumnya semakin kafir dan fasik. Allah menurunkan wahyu kepada beliau: wahai Nuh as., sesungguhnya kaummu tidak akan beriman kecuali sedikit dari mereka (QS, Hud: 36).

Kufah, ditempat ini wahyu Allah diturunkan kepada nabi Nuh as., beliau diperintahkan untuk menanam pohon kurma. 50 tahun berselang, kembali beliau menerima wahyu, pokok kurma yang sudah dewasa diperintahkan Allah untuk ditebang dan di buat menjadi kapal, pembuatannya diupahkan kepada kaumnya dibawah petunjuk Jibril as., kapal tersebut panjangnya: seribu dua ratus hasta, lebarnya: delapan ratus hasta, tingginya: delapan puluh hasta. Kapal kemudian diselesaikan dalam waktu 50 tahun, kemudian Allah memerintahkan Nuh as. (QS. Hud: 40 dan 41) menyeru kaumnya dan keluarga serta binatang masuk kedalam kapalnya, hanya delapan puluh orang laki-laki yang beriman yang ikut ambil bagian masuk kedalam kapalnya.

Kaumnya yang kafir, dan fasik serta istri dan anaknya Kan’an tidak bersedia ikut bersama beliau, meskipun beliau telah menyuruh istri dan anaknya naik, masuk kedalam kapal. Aku, seru anaknya (Kan’an) dari luar kapal, akan berlindung ke Najaf, aku pasti akan selamat disana (QS, Hud: 43), saat itu gempa telah meluluh lantakkan desa-desa di Kufah dan air sudah mulai menggenangi Farat Tannur, dekat masjid Kufah.

Selintas mengenal bumi kita dan kelakuannya, interior bumi bagian terluar, dapat dibedakan menjadi dua lapisan didasarkan sifat fisik dan daya hantar panas yang dimilikinya, kesatu dinamakan litosfer bersifat kaku dan padat, kedua dinamakan astenosfer bersifat padat dan lebih mobil.

Lapisan litosfer, saat ini oleh para ilmuan dibagi menjadi 7 atau 8 lempeng-lempeng tektonik utama, dan banyak lagi lempeng-lempeng berskala kecil. Yang utama diantaranya: lempeng Afrika, lempeng Antartika, lempeng Indo-Australia (dibagi dua jadi: lempeng India dan lempeng Australia), lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara, lempeng Amerika Selatan, dan lempeng Pasifik. Disamping itu terdapat juga lempeng-lempeng kecil diantaranya; lempeng Arabia, lempeng Karibia, lempeng Juan de Fuca, lempeng Cocos, lempeng Nazca, lempeng laut Philipina, lempeng Scotia, dan lempeng-lempeng kecil lainnya. Lempeng-lempeng tektonik di dunia (dari Wikipedia)

Antara satu lempeng dengan lempeng lainnya mempunyai batas dan masing-masing lempeng mengalami pergerakan relatif satu sama lainnya. Lempeng-lempeng tersebut secara lateral bergerak dengan kecepatan 50-100 mm per tahun. Dikenal tiga jenis pergerakan antar lempeng yaitu: gerakan saling bertumbukan atau konvergen (lempeng Arabia dengan lempeng Eurasia, dari arah baratdaya ke arah timur laut), bergerak memisahkan diri atau divergen (benua Afrika dan Amerika Selatan), dan jenis pergerakan yang ketiga adalah bergeser satu sama lainnya atau transform.

Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan terbentuknya palung samudra hal yang umum terjadi disepanjang pertemuan lempeng-lempeng tektonik.

Kisah, banjir bah dan erupsi gunung berapi Najaf bila kita kaitkan dengan fenomena geologi di kala itu sangatlah menarik, fenomena alam di kala banjir melanda Najaf dan Kufah saat mana nabi Nuh as. dan umatnya bermukim, merupakan akibat adanya aktifitas tektonik dikala itu, banjir bah tentunya ada kaitan dengan gempa bumi yang menimbulkan gelombang laut yang sangat besar atau saat ini kita kenal dengan TSUNAMI. Tsunami terlebih dahulu didahului oleh gempa yang terjadi di bawah permukaan laut dengan kekuatan magnitud dari skala sedang sampai tinggi yang berlokasi di kerak samudra sehingga mendorong air laut ke arah atas.

Contoh paling terdekat adalah Tsunami Aceh yang terjadi dipenghujung tahun 2004. Rekam jejak tsunami Aceh masih bisa kita lihat, betapa dahsyatnya kejadian tersebut sehingga negara lainnya juga berdampak yang sama besarnya dengan yang di alami oleh Aceh seperti negara Thailand misalnya.

Banjir bah dan erupsi gunung berapi yang melanda kawasan kenabian Nuh as. dipastikan jauh lebih dahsyat dari tsunami yang menimpa Aceh dan negara-negara yang mengalami efeknya. Gempa dahsyat pertama menimbulkan Tsunami yang mengakibatkan banjir bah yang menggenangi kawasan Kufah. Disusul dengan gempa tektonik berikutnya yang meluluh lantakkan Najaf (gunung berapi terbesar dan tertinggi, red) sehingga Kan’an, anak nabi Nuh as. dihancurkan oleh letusan Najaf yang maha dahsyat.

Waktu terjadinya kegiatan tektonik, apakah terjadinya saat bersamaan dengan bergesernya lempeng Amerika Selatan dari benua Afrika atau setelah kejadian pergeseran tersebut. Ataukah lemudian setelah terbentuk lempeng Arabia, karena pergerakan relatifnya kearah timur laut menumbuk lempeng Eurasia. Jika Najaf adalah gunung berapi yang terdapat saat bumi masih merupakan sebuah daratan tunggal, tentunya banjir bah dan erupsi Najaf berkaitan dengan bergesernya lempeng Amerika Selatan dengan lempeng Afrika.

Tidak ada komentar: