Masa kini tidak terbatas pilihan investasi bisnis yang tersedia bagi investor atau perusahaan. Setiap orang atau investor bisa memilih investasi mana saja, apakah akan memperbesar fasilitas perusahaan yang sudah eksis dengan maksud untuk meningkatkan jumlah produksi yang ada sehingga akan memperbesar profit dari investasi yang telah dikeluarkan ATAU Investasi yang mungkin harus dilakukan dikarenakan fasilitas yang dimiliki telah out of date, ketinggalan zaman istilah lainnya, sehingga selain meningkatkan efektifitas biaya seperti penggunaan mesin dengan teknologi terkini yang hemat listrik, hemat bahan bakar, hemat tenaga kerja juga mempunyai kemampuan meningkatkan volume produksi sehingga biaya operasional perusahaan dapat ditekan seminimal mungkin. ATAUKAH investasi baru sama sekali yaitu dengan merambah bisnis lain yang berbeda sama sekali dari yang sudah dimiliki ATAU MUNGKIN memang baru akan terjun berinvestasi dibidang bisnis antaralain Forex, Pasar Saham, Waralaba; Kuliner, Bengkel Motor, Refiil Tinta, Games Center, Travel Biro, dan banyak jenis investasi lainnya.
Pilihan pilihan potensi investasi modal tersebut diatas harus merupakan cerminan arah yang diinginkan oleh Investor atau Perusahaan sehingga dalam menganalisa dan mengambil keputusan berinvestasi dapat melibatkan berbagai hal. Untuk itu beberapa hal harus dimengerti guna memperoleh hasil hasil yang bersifat menyeluruh, konsisten, dan tentunya mempunyai keuntungan yaitu:
Pilihan pilihan potensi investasi modal tersebut diatas harus merupakan cerminan arah yang diinginkan oleh Investor atau Perusahaan sehingga dalam menganalisa dan mengambil keputusan berinvestasi dapat melibatkan berbagai hal. Untuk itu beberapa hal harus dimengerti guna memperoleh hasil hasil yang bersifat menyeluruh, konsisten, dan tentunya mempunyai keuntungan yaitu:
- Apakah Investasi itu?
- Prakiraan Biaya dan Keuntungan Berjangka
- Arus Kas Cadangan
- Data Akutansi Yang Sesuai
- Nilai Waktu dari Uang
Apakah Investasi?
Dia merupakan modal yang ditanamkan kedalam suatu ladang bisnis dimana tujuannya adalah untuk memperoleh pengembalian EKONOMI dalam jangka tertentu sesuai keinginan dan kesepakatan yang dilakukan oleh pihak investor atau perusahaan.
Prakiraan Biaya dan Keuntungan Berjangka
Perhitungan EKONOMI dalam berinvestasi haruslah merujuk kepada proyeksi serta ramalan terhadap Biaya yang akan dikeluarkan dan Pendapatan yang akan diperoleh selama umur investasi yang diinginkan. Suksesnya sebuah investasi tergantung pada kejadian selama waktu investasi dan faktor ketidakpastian yang mengitarinya sehingga perubahan perubahan terhadap kuantitas produk, harga, biaya bahan baku, politik didalam negeri dan global, kondisi ekonomi global, keamanan, perayaan demokrasi seperti pemilu yang akan berlansung di Indonesia di bulan April mendatang dan iklim perlu dicermati untuk mempersempit marjin kesalahan yang akan terjadi pada masa investasi.
Arus Kas Cadangan
Mencadangkan dana tambahan diperlukan dalam skenario berinvestasi gunanya untuk kebutuhan dalam menambah atau mengganti peralatan yang rusak dan penjualan atas aktiva yang tidak lagi dibutuhkan.
Data Akutansi yang Sesuai
Data dari catatan akutansi yang mempunyai relevansinya akan membantu dalam menguatkan atau melepaskan keinginan untuk berinvestasi khususnya bila melakukan investasi yang akan merubah biaya operasi. Tetapi bagi investor yang baru menginjakkan kakinya ke bisnis tertentu survey marketlah sebagai ganti data akutansi yang belum dimiliki atau juga mencari/mempelajari data akutansi perusahaan/bidang usaha sejenis yang diminati.
Nilai Waktu dari Uang
Investasi merupakan orientasi ke masa depan, sehingga nilai waktu dari uang akan punya keterkaitan erat dengan waktu penerimaan dan pengeluaran diikuti peluang untuk memperoleh pengembalian atas modal yang telah diinvestasikan. Contoh sederhananya adalah hari ini diputuskan untuk investasi di Assesoris Komputer misalkan membeli tinta untuk kebutuhan printer dikeluarkan dana sebesar 1 juta rupiah ( kira kira diperoleh 5 buah jenis tinta) tapi setahun kemudian nilai satu juta rupiah mungkin tidak lagi bisa memperoleh barang yang sama dengan jumlah yang sama, mungkin akibat rupiah mengalami kontraksi terhadap dolar atau dipengaruhi angka inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar