Kamis, 19 Februari 2009

GANG GANG

GANG GANG adalah nama lain dari Alga, makhluk bersel satu sampai bersel banyak, hidupnya terekam di batuan kurang lebih mulai dari 210 juta tahun silam (JURASSIC ERATHEM) sampai sekarang ini. Akhir akhir ini sudah banyak yang dibudidayakan, sarat dengan makna dan punya benefit yang sangat banyak bagi kehidupan umat manusia. Banyak dijumpai di pasar pasar, apakah itu pasar tradisional maupun pasar modern seperti mini market, midi market atau mal mal dalam kemasan yang telah di olah untuk teman sarapan, makan siang juga teman bagi makan malam kita. Alga di industri minyak (sebagai FOSSIL), organisma ini sangat banyak membantu dalam penentuan umur batuan dan enviromen batuan tersebut sewaktu terendapkan.

Salah satu perusahaan di China, Mingxin Food Co., Ltd. telah mengolah Sargassum Alga menjadi makanan yang bermanfaat sebagai obat pencuci perut, menurunkan panas, yang diaku juga mampu menenangkan alam fakir, dan memberikan kekebalan terhadap daya tahan tubuh terhadap efek radiasi. Ternyata dari penelitian didalam Sargassum mengandung sejumlah besar alga amylose yang memiliki banyak aktifitas biologi yang membuat kebal terhadap virus, radiasi, dan kekurangan oksigen. Disamping manfaat tersebut didalam tubuh Sargassum juga ditemui banyak kandungan caratenoid dalam jumlah yang tinggi yaitu caratenoid B, vitamin vitamin A, C, B1, B2, B6, B12, E.

Algae (FROM WIKIPEDIA), hidup dalam kelompok besar dengan penyebaran yang luas, tipikal hidup sebagai organisma autotropik, bentuknya bersel tunggal sampai bersel banyak. Seaweeds, merupakan bentuk bentuk alga yang sangat komplek, lingkungan kehidupan mereka adalah laut (sebagian besar hidup di laut dangkal dibawah kedalaman 100m, meskipun tercatat hidup sampai kedalaman 360m), mereka layaknya tanaman yang hidup di darat melakukan fotosintesa TETAPI tubuh mereka sederhana berbeda jelas dengan tanaman darat. Di alam mereka sangat bervariasi, dikenal sebagai alga merah, alga hijau, alga coklat, alga emas, banyak nama lainnya, dan ada yang mampu bergerak yang dikenal dengan Dinoflagellates.

Di industri minyak, fosil alga (coccoliths) sangat berguna terutama bagi penentuan umur serta penentuan lingkungan batuan endapan laut. Coccoliths merupakan lempengan kalsit yang berukuran mikro hasil produksi dari alga laut yang bersel satu, mereka hidup mengambang dipermukaan. Dikenal dengan Calcareous Nannofossil, dikarenakan mengandung mineral kalsit yang bila ditetesi dengan HCl akan menghasilkan bunyi NGECOOOS.

Di Cekungan Sumatra Selatan (Bishop,M.G., 2001), minyak (equivalent 4,3 billion barrel telah ditemukan) dan gas di hasilkan dari cekungan Half-Graben yang berumur Tersier yang terisi oleh sedimen sedimen karbonat dan klastik yang diendapkan secara tidakselaras diatas batuan beku dan metamorf berumur Pra-Tersier. Ditengarai bahwa hidrokarbon di Provinsi Sumatra Selatan berasal dari batuan induk lacustrine dari Formasi Talang Akar, serpih yang terdapat dari Formasi Baturaja, Formasi Gumai, dan Formasi Air Benakat.

Peran Alga dalam hal ini Calcareous Nannofossil, sangat membantu dalam penentuan umur seperti terekamnya kehadiran Sphenolithus heteromorphus, Cyclicargolithus floridanus, dan Discoaster deflandrei pada batuan Formasi Air Benakat (penyumbang oil ± 647 MMBOE) yang merupakan salah satu dari beberapa reservoar yang dijumpai dalam cekungan ini. Fosil fosil tersebut merupakan penunjuk umur Middle Miocene atau NN5, ekivalen dengan 13,4 juta tahun lalu.

Formasi Gumai, mengandung beberapa interval reservoar minyak dari batuan karbonat, dalam interval tersebut terkandung ± 130 MMBOE. Rekaman kehadiran nannofosil Helicosphaera ampliaperta, bersama dengan kumpulan fosil S. heteromorphus, C. floridanus, dan D. deflandrei di dalam formasi batuan Gumai yang mengindikasikan bahwa formasi tersebut telah diendapkan lebih dari 15.5 juta tahun lalu (NN4) atau pada upper Lower Miocene sampai lower Middle Miocene. Formasi Gumai mulai di endapkan ± 18,5 juta tahun lalu, buktinya adalah kepunahan Sphenolithus belemnos sebagai penunjuk umur NN3, atau pemunculan awal S. heteromorphus.

Baturaja Limestone, merupakan batuan karbonat dengan ketebalan bervariasi 20m – 75m, nannofossil yang mempunyai kemiripan bahan pembangun tubuhnya dengan batuan ini yaitu kalsit, sehingga sedikit sekali ditemukan rekaman fosil-fosil dalam batuan penyumbang kedua terbesar jumlah minyak yang dapat diangkat dari dalam batuan ini yaitu kira ± 1 BBOE. Meski demikian kadang kadang keberuntungan bisa juga diperoleh bila munculnya fossil Triquetrorhabdulus carinatus yang biasanya bersama sama dengan C. floridanus, fossil ini merupakan penunjuk Zone NN2, dengan demikian diperkirakan batuan karbonat ini diendapkan dari 20,5 juta tahun sampai 18,5 juta tahun lalu.

Formasi Talang Akar, 75% jumlah produksi minyak di Cekungan Sumatra Selatan dihasilkan dari formasi ini. Pada lapisan serpih laut, fossil fossil seperti Cyclicargolithus abysectus, C. floridanus, Helicosphaera kamptneri, H. carteri, H. trumpyi kadang kadang muncul dalam batuan, sebagai petunjuk bahwa mereka ada dalam Zone NN, ± 25,2 juta tahun sampai 20,5 juta tahun. Di beberapa bagian cekungan bisa juga kita melihat kehadiran Sphenolithus ciperoensis, Zyghrablithus bijugatus, dan Dictyococcites bisectus, dalam sedimen serpih laut yang berumur kira kira 25,5 juta tahun lalu.

Tidak ada komentar: