GALENA (PbS), merupakan mineral bijih yang di alam sering ditemukan bersama-sama dengan mineral bijih lainnya yaitu Sfalerit (ZnS). Dari mineral bijih tersebut diatas dengan melakukan konsentrasi gravitasi bisa didapatkan logam Pb. Logam Pb tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam material yang dapat digunakan sebagai bahan pembungkus kabel, untuk bahan solder, dijadikan lempeng Pb, bahan untuk pembuat amunisi, sebagai bahan pembuat batere, dan banyak kegunaan lainnya.
Aktifitas dan proses geologi yang terjadi dalam perut bumi akan menyebabkan terbentuk batuan dan jebakan mineral. Jebakan mineral merupakan endapan bahan-bahan atau material yang dikeluarkan dari perut bumi tepatnya melalui cairan magma, dimana material tersebut berupa mineral tunggal maupun sekumpulan mineral yang membeku membentuk batuan sehingga mempunyai nilai ekonomis.
Mineral - mineral akan terbentuk berdasarkan titik didih masing-masing akibat pendinginan magma yang bergerak kepermukaan dari lapisan selubung bumi kemudian terjebak dan akan membentuk suatu jebakan yang sesuai dengan struktur dari rekahan yang dilewati oleh cairan magma dengan sendirinya harus mempunyai kriteria ukuran cadangan atau volume jebakan yang besar diikuti oleh kadar mineral itu sendiri yang bisa dihitung melalui karat seperti emas dan berlian (intan) serta lokasi geografi dan biaya pengolahannya sehingga mempunyai nilai keekonomian.
Di alam kenyataannya hanya beberapa unsur logam dan mineral saja yang hanya mempunyai persentasi relatif besar terjebak dalam lithosfer, batuan beku, dan batuan sediment, diantaranya: Oksigen (50.6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%), Besi (5%), Kalsium (3,8%) dari wakil unsur logam dan non logam sedangkan dari wakil mineral Feldsfar (49%), Kwarsa (21%), gabungan Piroksin, Amfibol, dan Olifin (15%), Mika (8%).
Dengan waktu, unsur logam dan mineral-mineral yang terbentuk dapat pula mengalami pengayaan karena proses dan aktifitas geologi yang mempengaruhinya pada kondisi-kondisi geologi tertentu serta syarat-syarat tertentu pula.. Sehingga dari awalnya yang tidak atau kurang bernilai akhirnya suatu saat akan mempunyai nilai ekonomis hal ini bisa terjadi jika unsur logam dan mineral di suatu daerah mengalami pelapukan dan tertransportasi pada suatu cekungan membentuk akumulasi baru atau karena proses ubahan oleh larutan sisa magma sehingga besaran cadangan mineral tertentu menjadi jauh lebih besar.
Mineral di alam bisa mengandung hanya satu jenis logam tertentu atau mereka bisa dijumpai berasosiasi dengan jenis logam lainnya, mineral tersebut digolongkan kedalam mineral logam. Mineral dalam suatu batuan mengandung logam yang sangat besar dan terikat secara kimiawi dengan unsur lain dikenal dalam industri pertambangan sebagai mineral bijih. Mineral bijih bisa ditemukan sebagai mineral bijih bersifat logam (Galena) dan bersifat non logam (Bauksit).
Bijih merupakan sekelompok dari material atau batuan yang bergabung antara mineral bijih dengan mineral non logam sehingga kita dapat mengambil satu atau lebih logam secara ekonomis.
Di alam Galena dapat dijumpai dalam bentuk tiga endapan yaitu:
Aktifitas dan proses geologi yang terjadi dalam perut bumi akan menyebabkan terbentuk batuan dan jebakan mineral. Jebakan mineral merupakan endapan bahan-bahan atau material yang dikeluarkan dari perut bumi tepatnya melalui cairan magma, dimana material tersebut berupa mineral tunggal maupun sekumpulan mineral yang membeku membentuk batuan sehingga mempunyai nilai ekonomis.
Mineral - mineral akan terbentuk berdasarkan titik didih masing-masing akibat pendinginan magma yang bergerak kepermukaan dari lapisan selubung bumi kemudian terjebak dan akan membentuk suatu jebakan yang sesuai dengan struktur dari rekahan yang dilewati oleh cairan magma dengan sendirinya harus mempunyai kriteria ukuran cadangan atau volume jebakan yang besar diikuti oleh kadar mineral itu sendiri yang bisa dihitung melalui karat seperti emas dan berlian (intan) serta lokasi geografi dan biaya pengolahannya sehingga mempunyai nilai keekonomian.
Di alam kenyataannya hanya beberapa unsur logam dan mineral saja yang hanya mempunyai persentasi relatif besar terjebak dalam lithosfer, batuan beku, dan batuan sediment, diantaranya: Oksigen (50.6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%), Besi (5%), Kalsium (3,8%) dari wakil unsur logam dan non logam sedangkan dari wakil mineral Feldsfar (49%), Kwarsa (21%), gabungan Piroksin, Amfibol, dan Olifin (15%), Mika (8%).
Dengan waktu, unsur logam dan mineral-mineral yang terbentuk dapat pula mengalami pengayaan karena proses dan aktifitas geologi yang mempengaruhinya pada kondisi-kondisi geologi tertentu serta syarat-syarat tertentu pula.. Sehingga dari awalnya yang tidak atau kurang bernilai akhirnya suatu saat akan mempunyai nilai ekonomis hal ini bisa terjadi jika unsur logam dan mineral di suatu daerah mengalami pelapukan dan tertransportasi pada suatu cekungan membentuk akumulasi baru atau karena proses ubahan oleh larutan sisa magma sehingga besaran cadangan mineral tertentu menjadi jauh lebih besar.
Mineral di alam bisa mengandung hanya satu jenis logam tertentu atau mereka bisa dijumpai berasosiasi dengan jenis logam lainnya, mineral tersebut digolongkan kedalam mineral logam. Mineral dalam suatu batuan mengandung logam yang sangat besar dan terikat secara kimiawi dengan unsur lain dikenal dalam industri pertambangan sebagai mineral bijih. Mineral bijih bisa ditemukan sebagai mineral bijih bersifat logam (Galena) dan bersifat non logam (Bauksit).
Bijih merupakan sekelompok dari material atau batuan yang bergabung antara mineral bijih dengan mineral non logam sehingga kita dapat mengambil satu atau lebih logam secara ekonomis.
Di alam Galena dapat dijumpai dalam bentuk tiga endapan yaitu:
Endapan Metasomatis Kontak
Endapan Hidrotermal
Endapan Replacement
Endapan Metasomatis Kontak dimana disini dicirikan oleh sisa cairan magma yang mengandung uap dan gas (volatile) menerobos batuan induk yang terbentuk sebelumnya dan batuan samping pada temperatur (± 550˚C - 450˚C), mineral bijih yang terbentuk dalam lingkungan ini terjadi karena proses sublimasi dan reaksi antara unsur volatil dengan batuan samping. Pada temperatur rendah dalam range temperatur tersebut diatas akan terbentuklah Galena bersama-sama dengan mineral bijih lainnya yaitu Arsenopirit (FeAsS4), Pirit (FeS2), Pirotit (Fe1-xS), Sfalerit (ZnS), dan Kalkopirit (FeCuS2).
Galena juga dapat ditemukan dalam endapan hidrotermal, yaitu endapan sisa larutan magma yang mengalami diferensiasi pada suhu kritik air (± 372˚C) dengan tekanan dan suhu relatif masih tinggi, endapan hidrotermal tersebut bentuknya mengikuti bentuk rongga atau rekahan yang diisinya; biasanya berbentuk urat-urat, korok atau dike berasosiasi dengan kedalaman yang besar atau pada intrusi granit dapat juga terbentuk Galena dan asosiasi mineral lainnya seperti; Au, Sn, dan Zn.
Galena sebagai endapan replacement dapat terjadi saat terbentuknya endapan metasomatis kontak dan juga bisa terjadi waktu terbentuknya endapan hidrotermal dimana cairan magma atau volatil bereaksi terhadap batuan samping yang dilewati sehingga menggantikan mineral bijih yang sebelumnya sudah terbentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar