Palestina digempur habis-habisan melalui darat, laut, dan udara oleh Zionis Israel menggunakan peralatan perang tercanggih saat ini, banyak stasiun televisi didunia menayangkan secara lansung pemborbadiran tersebut, media televisi Indonesia juga salah satu termasuk yang menayangkan secara live peristiwa yang sangat mengenaskan ini, bila kita seksama memperhatikan tayangan tersebut alangkah terkutuknya Israel dan orang-orang yang bersuka cita melihat gempuran pesawat Israel di Jalur Gaza yang telah memakan korban lebih dari seratus orang dan hampir sebagian besar adalah anak-anak, senjata-senjata yang tidak punya mata, telinga, mulut tersebut menghantam apa saja karena memang dia adalah ciptaan tangan manusia yang sangat terkutuk.
Peristiwa mengenaskan ini memang terjadi karena ulah tangan-tangan Hamas yang tidak pernah berpikir terhadap dampak dari serangan roket yang mereka lontarkan ke negerinya Zionis Israel. Disinilah sebetulnya Imam atau pemimpin itu punya peran yang sangat penting dalam membuat kebangkitan Islam di atas bumi ciptaan Allah SWT. bila kita kembali membolak balik sejarah ke Nabian, jelas terlihat bagaimana kepemimpinan mereka punya strategi yang sangat jitu dalam menghadapi musuh-musuh mereka.
Nabi Musa as yang diutus oleh Allah Yang Maha Perkasa untuk membawa Firaun kembali ke koridor yang telah di gariskan harus memerlukan bermacam strategi untuk menyadarkannya sehingga akhirnya Allah sendiri yang harus menenggelamkannya ke dasar laut Merah, di zaman itu juga bagaimana seorang Qarun yang terlalu jumawa beserta istana dan harta kekayaannya ditenggelamkan bersama kedalam rekahan bumi akibat terjadinya gempa besar juga oleh Sang Pencipta.
Nabi Muhammad SAW, semenjak beliau dinobatkan jadi Nabi dan Rasul harus mendakwahkan Al Quran dengan segala macam strategi sehingga Islam bisa tersebar ke seluruh penjuru dunia saat ini. Dimulai dengan segelintir sahabat yang mau dan terketuk hatinya mendengarkan Sabda Allah SWT yang disampaikan oleh Muhammad Rasulullah, seterusnya semakin banyak yang mau mengikuti jejak sahabat terdahulu untuk memproklamirkan diri sebagai hamba Allah. Tentu saja perjuangan Nabi tersebut tidaklah mudah, beliau harus melakukan hijrah yang memakan waktu berhari-hari dari Mekah ke Medinah, bila kita kembali coba merenungkan perjalanan Nabi tersebut mungkin kita tidak akan sanggup melakukannya, beliau dikejar-kejar kaum Quraish, harus mencari tempat persembunyian dalam perjalanan, harus menyiapkan logistik, harus berperang dengan kaum kafir Quraish, harus menaklukkan hawa dinginnya malam dan panas di siang hari yang begitu menyengat, harus menaklukkan medan perbukitan jazirah Arab yang begitu ganas, dan harus memimpin sahabat-sahabat selamat sampai ke Medinah, tanah baru untuk mendakwahkan Firman-Firman Allah ke seluruh makhluk ciptaanNya (Perbandingan, kita dalam perjalanan Haji dan Umrah saja masih menggerutu meskipun kita sudah memanfaatkan fasilitas yang sangat modern jalan tol yang mulus, bus yang nyaman dengan AC, dan makanan yang cukup dengan jarak tempuh yang sudah singkat dari Mekah ke Medinah atau sebaliknya tidak dikejar-kejar orang-orang kafir).
Bagaimana seorang Umar bin Khatab meluaskan dakwah Islam ke Mesir, Asia Barat, dan Eropa Selatan? Umat Islam saat ini memerlukan Imam atau pemimpin yang sanggup menyatukan seluruh mukminin dan mukminat diseluruh muka bumi ini untuk tidak berpecah belah dan ikhlas menjalankan Islam tersebut dengan baik dan benar, dia sebagai imam di Masjid, imam di ekonomi, imam di kancah politik, panglima perang terhadap kafir-kafir yang melanggar aturan-aturan Allah SWT.
Palestina memerlukan imam atau pemimpin seperti tersebut diatas, dia harus sanggup mengejawantahkan Firman-Firman Allah dan Sunnah Rasul kedalam kehidupan sehari-hari. Tentunya pilihannya adalah Dakwah, Dakwah, Dakwah, Jihad dan terakhir tentunya dengan mengembalikan semuanya itu kepada Allah SWT, Sang Pencipta jagat raya dengan segala isi yang terkandung di dalamnya serta makhluk yang hidup di atasnya.