HAI ORANG-ORANG BERIMAN DIWAJIBKAN ATAS KAMU BERPUASA SEBAGAIMANA DIWAJIBKAN ATAS ORANG-ORANG SEBELUM KAMU AGAR KAMU MENJADI ORANG YANG BERTAQWA (AL QURAN, SURAH 2: 183).
Marhaban ya Ramadhan, waktu begitu cepat bergulir rasanya baru kemaren kita menikmati acara silaturrahhim bersama sanak saudara di kampung halaman, tradisi yang mungkin hanya bisa dijumpai disemenanjung asia tenggara, khususnya pemeluk agama islam. Tidak ada beda di hari itu muslim yang taat menjalankan ibadah atau disebut orang beriman atau yang hanya tertulis di kartu tanda pengenal. Tetapi di hari kemenangan yang di rayakan oleh kaum muslimin di seluruh jagat raya ini, itu tidak ada beda, semua merayakan kemenangan.
Ramadhan memang dinantikan oleh siapa saja di tanah air ini, semua umat manusia ciptaan Allah SWT apakah ia berlabel Islam, Kristen , Hindu, Budha ataupun Konghucu semua mengharapkan kedatangannya. Kenapa demikian, tidak lain tidak bukan, karena Allah SWT di waktu bulan Ramadhan akan membuka seluruh pintu langit, menutup seluruh pintu-pintu jahannam dan terakhir membelenggu syaitan ( Abu Hurairah ra, hadis riwayat Bukhari & Muslim).
Bagi orang-orang beriman, berpuasa di bulan suci Ramadhan adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan sesuai perintah Allah SWT yang tertuang dalam firmanNya dalam Al Quran Surah 2:183. Dalam firman Allah SWT yang lain di kuatkan bahwa semua amal perbuatan anak Adam adalah untuk dirinya, kecuali puasa di bulan Ramadhan, maka ibadah tersebut khusus bagiKu dan Aku sendiri yang akan membalasnya.
Puasa merupakan perisai bagi kaum muslimin maka di hari tersebut seseorang tidak boleh berkata keji, kotor, dilarang melakukan keributan, dianjurkan bersabar dengan tidak berbuat amarah, sehingga jika ada seseorang memaki dirinya sedang dia sedang menunaikan ibadah puasa maka orang tersebut hendaklah berkata pada orang yang memakinya, yang mengajaknya berkelahi bahwa saya lagi bersyaum atau berpuasa. Kesemuanya itu ada keterkaitannya dengan firman Allah yang telah diterangkan di atas karena hanya Allah yang sendiriNya akan memberikan hadiah bagi yang menjalankannya dengan ikhlas dan karena Allah Lillahi Ta’ala.
Telah disinggung diatas bahwa semua umat manusia mendapat cipratan barokah, rezeki, dan rahmat tentunya yang lebih banyak yang mendapatkan adalah orang-orang beriman dan menjalankan ibadah puasa dengan atas nama Allah SWT. Ketiga komponen barokah, rezeki, dan rahmat dinikmati oleh semua manusia disemua lini usaha dan pekerjaan yang dilakoninya, ambil contoh yang paling sederhana adalah fakir miskin, kaum duafa, peminta-minta di bulan ini adalah puncak rezeki mereka dibandingkan di hari atau sebelas bulan lainnya, pendapatan yang di raup di bulan puasa sungguh sangat menakjubkan.
Bagaimana dengan kaum intelektual, eksekutif, yudikatif, petani, pedagang, professional, buruh, angkatan bersenjata, penegak hukum dan lain sebagainya? So, pasti, semuanya menikmati pemberian Allah SWT, seluruh pintu langit dibukakanNya, artinya barokah, rezeki, dan rahmat dicurahkan ke Bumi.
Intelektual, eksekutif, yudikatif, professional, angkatan bersenjata, buruh, penegak hukum biasanya kebagian tunjangan atau lebih popular dengan bonus lebaran yang biasanya mulai bisa dinikmati dari pertengahan Ramadhan.
Pedagang juga tidak kalah buanyaknya mendapat keuntungan, sebut saja pedagang bahan makanan apakah sembako, daging, cabe, kelapa, atau lainnya hari ini berlomba menaikkan harga dagangannya. Pedagang makanan, di mall-mall, pasar tradisional, sepanjang jalan raya konsumen antri belanja jika saat berbuka menjelang. Pedagang kenderaan bermotor roda dua atau empat, jasa penyewaan kenderaan roda dua atau empat semuanya panen besar di bulan Ramadhan ini, semua pedagang oleh Allah mendapatkan bagiannya masing-masing.
Maka tidaklah salah kalau Ramadhan adalah bulan penuh barokah, rezeki, dan rahmat bagi semua umat manusia tanpa kecuali, jika kita ukur berapa besaran bergulir nya money atau uang dalam bulan tersebut, sungguh sangat luar biasa market bulan puasa.
Tetapi bagi orang – orang beriman Allah SWT memberikan lebih, di saat berbuka mereka bergembira, jika mau berjuang memperoleh malam Lailatul Qadar yaitu malam yang sebanding nilai ibadahnya dengan seribu bulan sungguh itu ukuran nilai ibadah yang sangat menakjubkan, ada hadis lain yang mengatakan jika orang-orang beriman berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 tahun (Abu Said Al Khudri ra, riwayat Bukhari & Muslim). Riwayat Bukhari & Muslim yang lain juga menyebutkan dengan berpuasa orang-orang beriman akan bergembira bertemu dengan Tuhannya dan yang paling akhir tentu mereka akan berbahagia hidup di dalam syurga ditemani oleh para bidadari, dengan makanan yang berlimpah ruah serta di dalamnya mengalir sungai-sungai yang airnya jernih.