Senin, 27 Juni 2011

Manusia memiliki tabiat berkeluh kesah dan kikir

Dalam surat Al Ma’arij, ayat 19: Allah SWT. melalui malaikat Jibril as. menyampaikan firmanNya kepada Rasulullah saw. Sesungguhnya manusia diciptakan selalu berkeluh kesah dan kikir.

Menarik sekali bila kita menelaah surat ini, Allah SWT. telah memberikan informasi kepada Nabi saw. pada hakekatnya bahwa manusia memiliki sifat yang kurang baik, mereka kata-Nya jika bertemu dengan saudara atau teman-teman mereka selalu mengeluhkan tentang kehidupannya. Soal rezeki yang kurang, istri-istri mereka yang begini dan begitu, anak-anak mereka yang bandel dan nakal, tetangga-tetangga mereka yang kurang memiliki rasa toleransi, perusahaan tempat mereka bekerja yang begini dan begitu, atasan mereka yang tidak memperhatikan mereka sementara si anu disayang dan diberi bonus, padahal AKU telah bekerja dengan baik dan bagus.

Kikir juga sifat lain yang dimiliki oleh manusia, Allah SWT. telah menyiapkan rezeki bagi setiap makhluk hidup ciptaanNya di muka bumi. Semuanya mendapatkan rezeki, tetapi ketika rezeki tersebut telah menjadi miliknya mereka lupa pada janjinya dengan Allah, bahwa dalam rezeki yang diterimanya terdapat bagian rezeki orang lain.

Yang menarik dan perlu di garis bawahi dari sekian manusia ciptaan-Nya sebagian manusia ada yang bukan termasuk golongan yang telah disebutkan di bagian depan, Allah Azza wa Jalla, berabad-abad yang lalu memberikan maklumat kepada Nabi saw., sebagian dari hamba-hamba-Ku nanti bukan termasuk golongan tersebut, mau tahu kata Allah golongan yang bukan termasuk kedalam golongan yang suka berkeluh kesah dan kikir.

Allah SWT. menyatakan dalam ayat lainnya dari Surat Al Ma’arij, bahwasanya segolongan hambaku selalu ikhlas, sabar dan menghindarkan diri dari sifat berkeluh kesah dan kikir, siapakah mereka yang termasuk dalam golongan ini, marilah kita lihat kriteria dari hamba-hamba pengecualian dari sifat diatas:

1. Orang-orang yang mengerjakan shalat yaitu orang-orang yang mempertahankan shalatnya, meningkatkan ibadah shalatnya dan senantiasa memelihara shalatnya, inilah sebagian dari mereka yang hidupnya selalu bersyukur kepada-Ku.

2. Orang-orang yang menyisihkan sebagian harta-hartanya untuk diberikan kepada orang-orang miskin, mereka miskin dengan meminta-minta dan yang miskin tapi tidak pernah meminta-minta.

3. Orang-orang yang percaya terhadap adanya hari kemudian. Mereka percaya suatu hari yang telah ditentukan oleh-Nya akan terjadi langit meleleh seperti melelehnya Timah yang dilebur dalam tungku besar. Pada saat itu gunung-gunung akan beterbangan seperti bulu-bulu yang tertiup oleh angin. Pada hari itu hanya ada satu Raja yaitu Allah SWT., semuanya malaikat, malaikat, rasul, nabi, fira’un, raja-raja atau kepala negara yang SANGAR semasa pemerintahannya tanpa kecuali tunduk dan takut kepada-Nya.

4. Orang-orang yang takut akan azab-Nya, karena bila datang azab-Nya tidak seorang makhlukpun akan merasa aman terhadap kehadiran azab tersebut.

5. Orang-orang yang memelihara kemaluannya KECUALI terhadap istri-istri mereka dan budak-budak yang mereka miliki, sesungguhnya dalam hal yang demikian mereka tidak tercela.

<<QS. Al Ma’arij (70): 19-30>>